Kamis, 01 April 2010

RAHASIA MENANGANI KEJAHILAN SETAN, RAIH SEMANGAT PAGI




Allah yang menciptakan manusia dan setan - melalui RasulNya - telah membuka rahasia yang amat berharga kepada manusia untuk menangani kejahilan setan sbb:

“Setan melilit leher seseorang di antara kalian dengan tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan, “Nikmatilah malam yang panjang ini”. Apabila ia bangun dan mengingat Allah, maka lepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan kedua. Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak (dilakukan), ia akan terbawa lamban dan malas” (HR Bukhari – Muslim)

Jadi, untuk menangani kejahilan setan waktu kita tidur, ada 3 tahapan:

Tahap 1
Ingatlah Allah saat mendengar weaker (baca doa: Alhamdulillahi lladzii ahyaana ba'da maa amaatana wa ilaihi nusuur *). Walaupun ketika itu kita masih ngantuk berat, pastikan kita lakukan tahap yang mudah ini! Tahap 1 ini akan melepas belenggu lilitan setan pertama. Karena lilitan setan telah berkurang satu, maka beban kita menjadi lebih ringan. Hal ini akan mempermudah untuk melakukan tahap 2. Inilah bukti kemurahan sang Maha Pemurah, karena untuk mengawali penanganan lilitan setan cukup dengan mengingat Allah. Bukankah ini hal yang sangat mudah?

Tahap 2
Berwudhu adalah hidroteraphy yang dahsyat. Ribuan syaraf penting diteraphy dengan sentuhan tangan dan rangsangan air segar pada saat kita berwudhu. Inilah saat melepas belenggu lilitan setan yang kedua! Dengan telah berkurangnya dua lilitan, maka kitapun akan lebih bersemangat untuk melakukan tahap 3.

Tahap 3
Shalatlah dua rakaat, maka lepaslah semua belenggu lilitan setan. Kata Nabi: "...kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak (dilakukan), ia akan terbawa lamban dan malas” (HR Bukhari – Muslim)

Mulai malam ini, mari kita selalu lakukan tahap-tahap penting ini. Inilah salah satu tabir rahasia yang telah Allah bukakan untuk kepentingan manusia. Resep mahal, yang tak seorangpun mampu membuatnya. Petunjuk dari sang Maha Menunjukkan... petunjuk yang tak mungkin salah!

Setelah itu, jangan lupa untuk shalat Shubuh berjamaah di masjid...

*) Artinya: segala puji bagi Allah yang menghidupakan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya kami kembali.



No.18/II/10
Akhmad Tefur - www.shalatsempurna.com

RAHASIA GERAK LISAN UNTUK SHALAT KHUSYU





Salah satu kesalahan yang tercatat oleh Abu Ubaidah Masyhur dalam bukunya "Koreksi Atas Kekeliruan Praktek Ibadah Shalat", adalah tidak menggerakkan lisan ketika shalat. Semua doa, dzikir dan takbir dalam shalat hanya dibaca dalam hati. Inilah kesalahan yang patut kita hindari.

Mengapa terjadi shalat ngebut? Ruku secepat angin, itidal secepat kilat, sujud secepat unggas, duduk antara sujud secepat melatuk? Penyebab satu-satunya adalah : karena tidak menggerakkan lisan saat membaca doa! Betul, karena membaca doa yang seharusnya membutuhkan 20 detik jika dengan menggerakkan lisan, tapi dapat dicapai hanya dalam 3 detik saja jika membacanya di dalam hati. Betul, kan?

Membaca doa dengan menggerakkan lisan sampai terdengar telinga sendiri (tidak mengganggu konsentrasi orang lain), selain untuk menghindari shalat ngebut, tentu saja berfungsi untuk meningkatkan kekhusyuan. Sebab dengan cara ini, lisan, pendengaran, fikiran dan hati punya "pekerjaan" untuk memperhatikan doa, sehingga dapat mengurangi gangguan. Bacaan shalat akan lebih mudah dihayati dan lebih syahdu. Bagi peshalat yang ngebut, bagaimana mungkin dia bisa menghayati bacaan?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gerakkan lisanmu, maka:

Lisan yang semula menganggur, sekarang bekerja untuk melafadzkan doa

Telinga yang semula pasif, kini menjadi aktif untuk mendengarkan doa

Fikiran yang semula melamun, dapat terpakai untuk memperhatikan doa

Hati yang semula hampa, bisa menjadi syahdu karena menghayati doa

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gerakkan lisanmu, Insya_allah dapat meningkatkan kekhusyuan shalat kita. Cobalah!





No.17/II/10
Akhmad Tefur - shalatsempurna.com

Jumat, 12 Maret 2010

BERAPA DETIK DUDUK PERMOHONAN ANDA?





Shalat adalah penghambaan dan doa. Inti doa dalam shalat, kita panjatkan pada Allah
saat duduk antara dua sujud. Duduk antara dua sujud disebut juga dengan "Duduk Permohonan", karena dalam duduk tersebut, seorang hamba memohon kepada sang Maha Pemurah dengan tujuh permohonan penting, yaitu:
- Ampunan
- Belas kasihan
- Kecukupan
- Derajat yang tinggi
- Rizki
- Petunjuk
- Kesehatan

"Rabbighfirlii, warhamni, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii"
Ya Allah, ampunilah dosaku, dan belas kasihanilah aku, dan cukupkanlah kekuranganku, dan tinggikanlah derajatku, dan berilah aku rizki, dan berilah aku petunjuk, dan berilah aku kesehatan. Dapat ditambahkan dengan wa'fuannii (dan maafkanlah aku)

Tujuh permohonan tersebut merupakan kebutuhan pokok manusia untuk kebaikan
hidup di dunia (fi dunya hasanah) dan kebaikan hidup di akhirat (wa fil akhirati hasanah).

Berapa detik duduk permohonan anda?
Banyak di antara kita belum memahami hakikat duduk antara dua sujud ini (duduk permohonan untuk 7 kebutuhan pokok dunia-akhirat). Karenanya, mereka meremehkannya. Ini terbukti dengan masih banyaknya peshalat yang sama sekali tidak menghayati duduk antara, mereka melakukannya hanya dalam 3 - 5 detik saja. Padahal, untuk dapat menghayati nikmat dan pentingnya model duduk ciptaan Allah ini, dan untuk dapat menghayati tujuh ratapan permohonan kebutuhan pokok dalam duduk ini dibutuhkan sekitar 20 detik!

Kalau duduk permohonan kita hanya 5 detik, membaca doa secepat kilat, tanpa ratapan, tanpa harapan, tanpa penghayatan, tanpa ruh... pantaskah kita mengharap tujuh permohonan kita dikabulkan?

Mari berintrospeksi, apakah kita sudah cukup memberi penghayatan pada setiap gerak dan bacaan shalat yang kita lakukan? Mari selalu berusaha menuju shalat yang lebih baik.

Lakukan sekarang! Baca "Rabbighfirli warhamni..." dengan kecepatan seperti ketika anda shalat, ukur waktunya. Perbaiki bacaan tersebut dengan lebih menghayati artinya, dan ukur sekali lagi waktunya. Rasakan bedanya...




No.15/II/10
Akhmad Tefur - shalatsempurna.com

Kamis, 04 Maret 2010

SUKSES SEJATI



Bagaimana kriteria orang sukses menurut anda?
Sebelum anda membaca tulisan ini lebih jauh, mohon anda luangkan waktu 15 detik untuk menjawab pertanyaan di atas.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Sudah...???


Mungkin di antara kita ada yang menjawab, orang sukses adalah : "Orang yang berpendidikan paling tinggi, berhasil menggondol gelar Doktor". Ada juga yang menjawab "Orang yang gajinya di atas Rp 25 juta!" Sebagian ada yang mendefinisikan sukses sebagai romantisme dalam rumah tangga, masyarakat dan di lingkungan aktifitasnya.


Anda setuju dengan definisi-definisi sukses seperti di atas? Kalau setuju, anda tidak salah! Tapi, apakah anda tidak ingin mendengar definisi sukses yang lebih keren?
Ayo kita simak definisi sukses menurut Rasulullah SAW:
“Yang pertama dihisab dari seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalat.
Dan jika shalatnya baik, maka baiklah segala amalan yang lain. Jika shalatnya rusak, maka binasalah segala amalan lainnya.” (HR Thabrani)


Subhanallah, ternyata sukses tidaknya seseorang sangat tergantung dari shalatnya.
Shalat adalah penentu utama kesuksesan yang sejati...karena itu:


SUKSES SEJATI adalah bagi yang menguasai ilmu Shalat Nabi, bukan orang yang berpendidikan paling tinggi. Gelar Doktor itu perlu, tapi apalah artinya jika tidak bisa mengerjakan shalat dengan tata cara yang benar.


SUKSES SEJATI adalah bagi yang memiliki gaji 27 derajat, lima kali sehari (shalat berjamaah). Bukan orang yang bergaji Rp 27 juta/bulan. Berpenghasilan rupiah setinggi-tingginya itu perlu, tapi apalah artinya jika miskin pahala.


SUKSES SEJATI adalah bagi yang romantis dengan Sang Khaliq, dapat merasakan nikmatnya shalat khusyu. Masih ingat kisah sahabat Ali yang tidak merasa sakit dicabut anak panah yang menancapnya ketika ia shalat?


Shalat Nabi, shalat jamaah dan shalat khusyu inilah yang merupakan trilogi menuju sukses sejati. Raihlah!


No.14/II/10
Akhmad Tefur - shalatsempurna.com

Senin, 01 Maret 2010

DIMANAKAH LETAK NIAT SHALAT KITA?




Niat adalah salah satu rukun shalat. Inilah yang merupakan ruh dan kunci keberhasilan shalat yang kita lakukan. Dalam definisi fiqih, niat adalah memiliki sesuatu yang diinginkan kemudian diikuti dengan tindakan yang sungguh-sungguh untuk meraihnya. Karena itu, niat dalam shalat harus benar-benar mendapat perhatian dan dihayati.


Untuk dapat menghayati kita perlu memahami hakikatnya, merasakan dengan penuh kesadaran dan menikmatinya dengan penuh kebahagiaan. Itulah mengapa, niat tidak cukup hanya berupa keinginan dalam hati, tapi harus diikuti dengan tindakan yang sungguh-sungguh mencerminkan keinginannya.


Niat, eksistensinya tidak hanya berada di awal pekerjaan tapi tetap terus terjaga sampai akhir pekerjaan.


Pernahkah anda mengikuti atau melihat lomba bawa kelereng dalam sendok yang tergigit? Jika anda hanya punya niat mengikuti, tanpa disertai dengan usaha untuk membawanya dengan hati-hati, anda berjalan sembarangan atau bahkan berlari cepat, apa yang terjadi? Kelerengnya pasti jatuh, bukan? Dan anda dinyatakan gagal! Demikian pula jika niat anda hanya di awal saja. Di tengah perjalanan anda tidak menjaga niatnya, bahkan anda sampai lupa sedang mengerjakan apa. Maka inipun tentu akan berakibat kegagalan.


Sebelum berlomba kita harus mengerti benar apa yang akan kita lakukan. Aturan mainnya tahu persis, dan tahu hadiah yang akan diterima jika berhasil. Setelah perlombaan dimulai, kita harus tetap sadar bahwa kita sedang mengikuti lomba kelereng dan harus hati-hati membawanya sampai perlombaan selesai.


Demikian juga saat mengerjakan shalat. Pastikan kita mengetahui hakikat shalat, tahu tata caranya yang benar dan tahu manfaatnya bagi kita. Setelah shalat dimulai, kita harus tetap sadar bahwa kita sedang shalat dan terus disadarinya pada setiap gerakan dan bacaan sampai shalat selesai.


Inilah yang dimaksud dengan menghayati niat. Niat tidak hanya tumbuh di awal shalat, kemudian mati di tengah perjalanan. Tapi, niat harus tetap hayat (hidup) sepanjang kita mengerjakan shalat.



No.13/II/10
Akhmad Tefur - shalatsempurna.com

TIDAK SHALAT BERJAMAAH DI MASJID...? INILAH KEMISKINAN SEJATI!



Pernahkah disadari bahwa sebenarnya saat ini anda dalam keadaan PALING BAHAYA karena “MISKIN” ? Benar! Karena jika anda tidak shalat berjamaah di masjid, “Gaji” anda sangat kecil, hanya 1/27 atau 3,7% ...


Semoga kita tidak meninggal dalam "Kemiskinan" itu..., naudzubillah. Inilah KEMISKINAN SEJATI, yang melanda mayoritas penduduk negeri ini... yang juga tengah melanda diri anda, bukan? Kemiskinan sejati, penyebab SESAL & GENTAR di yaumul hisab. Kemiskinan sejati, menyeret menuju puncak kesengsaraan di HAWIYAH !


“Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas” (QS Al Qariah : 8-11)


Rumah megah, mobil mewah, harta berlimpah tapi tidak shalat berjamaah?! Andalah orang miskin sejati itu... Hanya 1/27 itulah bekal anda menuju "Hari Perhitungan"!


ebook islam,shalat sempurna,cara shalat nabi,shalat berjamaah di masjid,shalat khusyu,web islam,jadwal waktu sholat,makna,bacaan,doa,solat


SHALAT BERJAMAAH LEBIH TINGGI 27 DERAJAT DIBANDING SHALAT SENDIRI (HR BUKHARI -MUSLIM). Raih segera "Kenaikan Gaji" 27x lipat dengan shalat berjamaah di masjid! Shalat berjamaah adalah KEKAYAAN SEJATI, kekayaan yang dibawa mati untuk kebahagiaan abadi.


AYO SHALAT 5 WAKTU BERJAMAAH DI MASJID...JADILAH ORANG KAYA SEJATI !


Artikel terkait:
Berjamaah di Masjid...? Harus!
Shalat Berjamaah di Masjid Bagi Wanita
Adzan Bukan Sekedar Tanda Waktu Shalat
Tips dan Trik Menjaring Fadilah Shalat


No.12/II/10
Akhmad Tefur - shalatsempurna.com

5 IKRAR MULIA PEMBUKA SHOLAT



Bacaan sholat jika dipahami dengan baik, tentu akan lebih memberikan dampak positif bagi pelakunya. Setelah takbirotul ikhrom, kita menyatakan 5 ikrar mulia dalam doa iftitah (doa pembuka) sebagai berikut:

1. Memuji Allah yang Maha Besar dan Maha Suci
Allohu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wasubhanallohi bukrota wa ashila
"Alloh Maha Besar, lagi sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Alloh sebanyak-
banyaknya. Maha Suci Alloh sepanjang pagi dan petang.



2. Menghadap Alloh dengan lurus dan berserah diri
Wajjahtu wajhiya lilladzi fathorosamawati wal ardh hanifa muslima
"Kuhadapkan wajahku kepada dzat yang menciptakan langit dan bumi; dengan lurus dan berserah diri."


3. Penegasan bukan orang musyrik
Wama ana minal musyrikin
"Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik."


4. Memahami hakikat seorang hamba
Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamti lillahi robbil alamin
"Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Alloh Tuhan
semesta alam."


5. Penegasan untuk tidak musyrik, dari seorang muslim
Laa syarikalahu wabidzalika umirtu wa ana minal muslimin
"Tidak ada sekutu bagi-Nya, karena itu aku diperintahkan (untuk tidak menyeku-
tukan-Nya). Dan aku adalah dari golongan orang-orang muslim".


Manifestasi dalam kehidupan terhadap 5 ikrar mulia tersebut adalah:
1. Dzikrulloh, selalu ingat kepada Alloh yang Maha Besar, Maha Terpuji dan Maha Suci
2. Yakin akan keberadaan dan kedekatan Alloh, pasrah terhadap ketetapan-Nya
3. Tidak menyekutukan Alloh: tidak ada yang lebih ditakuti/dipentingkan selain Alloh
4. Ikhlas, semua semata-mata karena Alloh
5. La ilaha illalloh, tidak menjadikan selain Alloh sebagai tuhan


Inilah 5 ikrar mulia yang setiap saat kita kemukakan kepada Allah. Ya Alloh, berilah kami pemahaman, dan berikan kami kekuatan untuk memanifestasikan ikrar kami ini. Berilah kami kebaikan di dunia, berilah kami kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari azab neraka. Amin.



No.11/II/10
Akhmad Tefur - shalatsempurna.com